Arrangements for Sign Language Interpreters in Making Authentic Deeds by A Notary for Deaf Appearers

Ida Ayu Putu Kurnia Pradnyadewi, I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari

  Abstract


The objective of this paper is to analyze the arrangement for sign language interpreters in making authentic deeds by a Notary for deaf appearers in Indonesia and to analyze the relevant arrangements regarding this issue in terms of the provision of sign language interpreters by a Notary for deaf appearers in the future. The benefit of this writing is to provide a juridical understanding regarding the arrangements for providing sign language interpreters in making authentic deeds by a Notary for deaf appearers in Indonesia as well as providing scientific contributions in the dimension of the Notary Act. The void of norms underlying writing uses a type of normative legal research through statutory and comparative approaches which are analyzed using descriptive, comparative, argumentative, and prescriptive techniques. The results of the study show that the authority of a Notary to make authentic deeds is contained in Article 15 paragraph (1) of the Amendment to the Act on the Position of Notary. This arrangement is intended for appearers with non-disabled conditions only because it contains a “sufficiently clear” clause. Based on a comparative study of the Amendment to the Act on the Position of Notary and the Japanese Notary Act, the Amendment to the Act on the Position of Notary has not regulated the provision of sign language interpreters for deaf appearers, while the Japanese Notary Act has regulated sign language interpreters. Resolving the urgency of this problem by formulating arrangements for sign language interpreters in the Amendment to the Act on the Position of Notary by adopting the provisions contained in the Japanese Notary Act.


  Keywords


Authentic Deed; Sign Language Interpreter; Notary Public; Deaf Facing

  Full Text:

PDF PDF (Bahasa Indonesia)

  References


Anand, Ghansham. Karakteristik Jabatan Notaris Di Indonesia. Jakarta: Prenadamedia Group, 2018. Anggelina, Ni Putu. “Kedudukan Hukum Saksi Instrumentair Terkait Keautentikan Akta Notaris.” Acta

Comitas 3, no. 3 (2018): 511.

Ardiansyah, Mohammad Kamil. “Pembaruan Hukum oleh Mahkamah Agung dalam Mengisi Kekosongan Hukum Acara Perdata di Indonesia.” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 14, no. 2 (2020): 363.

Ardiputra, Muhammad Agung. “Pola Efektif Pembinaan Hukum untuk Meningkatkan Keberhasilan Pembangunan Hukum.” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 15, no. 1 (2021): 40.

Darmawan, Komang Dicky, and Nyoman Satyayudha Dananjaya. “Keabsahan Transaksi E-Commerce Dalam Pembuatan Akta Perspektif Cyber Notary Dengan Menggunakan Digital Signature.” Acta Comitas 7, no. 02 (2022): 233.

Indrawati, Octavia Dewi, and I. G. N. Dharma Laksana. “Kekuatan Pembuktian Keterangan Saksi Penyandang Disabilitas Sensorik (Tuna Rungu) Dalam Proses Peradilan Pidana.” E-Journal Ilmu Hukum Kertha Wicana 9, no. 3 (2020): 11.

Mahadewi, I Gusti Agung Ika Laksmi, Ni Komang Tari Padmawati, and I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiar. “Notary in Indonesia: How Are State Fundamental Values Reflected in Law and Professional Ethics?” Udayana Journal of Law and Culture 6, no. 2 (2022): 205.

Nasution, Bahder Johan. Negara Hukum Dan Hak Asasi Manusia. Bandung: Mandar Maju, 2018. Ndaumanu, Frichy. “Hak Penyandang Disabilitas: Antara Tanggung Jawab dan Pelaksanaan oleh Pemerintah

Daerah.” Jurnal HAM 11, no. 1 (2020): 132.

Ningsih, Ayu, Faisal A.Rani, and Adwani. “Kedudukan Notaris sebagai Mediator Sengketa Kenotariatan Terkait dengan Kewajiban Penyuluhan Hukum.” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 13, no. 2 (2019): 202–3.

Nurimaniar, Yuditia, and Hilmi Ardani Nasution. “Humanitarian Intervention: Institutional Support from the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 16, no. 3 (2022): 378–79.

Okladea Amanda, Bella. “Prinsip Kehati-Hatian Notaris Di Dalam Pembuatan Akta Yang Sempurna.” Recital Review 4, no. 1 (2022): 222.

Pratama, Brilian, Happy Warsito, and Herman Adriansyah. “Prinsip Kehati-hatian Dalam Membuat Akta Oleh Notaris.” Repertorium: Jurnal Ilmiah Hukum Kenotariatan 11, no. 1 (2022): 29.

Purnayasa, Agus Toni. “Akibat Hukum Terdegradasinya Akta Notaris yang Tidak Memenuhi Syarat Pembuatan Akta Autentik.” Acta Comitas 3, no. 3 (2018): 398.

Qamar, Nurul, and Hardianto Djanggih. “Peranan Bahasa Hukum Dalam Perumusan Norma Perundang- undangan.” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 11, no. 3 (2017): 341.

Sanusi, Ahmad. “Pengeluaran Tahanan Demi Hukum bagi Tersangka dalam Perspektif Hukum dan Hak Asasi Manusia.” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 14, no. 3 (2020): 442.

Sembiring, Rezeky Febrani, and Made Gde Subha Karma Resen. “Keabsahan Akta Notaris Berbasis Cyber Notary Dalam Pembuatan Akta Otentik.” E-Journal Ilmu Hukum Kertha Desa 10, no. 2 (2022): 62.

Setiadewi, Kadek, and I Made Hendra Wijaya. “Legalitas Akta Notaris Berbasis Cyber Notary Sebagai Akta Otentik.” Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) 6, no. 1 (2020): 131.

Setiawan, Khafid, Bhim Prakoso, and Moh. Ali. “Notaris Dalam Pembuatan Akta Kontrak Yang Berlandaskan

Prinsip Kehati-hatian.” Jurnal Ilmu Kenotariatan 2, no. 2 (2021): 48.

Simatupang, Taufik H. “Analisa Yuridis Peran Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM dalam Pengelolaan dan Pelayanan Database Peraturan Perundang-Undangan di Daerah.” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 12, no. 1 (2018): 9.

Taruk Allo, Ebenhaezer Alsih. “Penyandang Disabilitas Di Indonesia.” NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan

Sosial 9, no. 3 (2022): 808.

Triwulandari, Agung Mas. “Problematika Pemberian Bantuan Hukum Struktural dan Non Struktural Kaitannya

dengan Asas Equality Before The Law.” Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum 14, no. 3 (2020): 549.

Widyantari, Made Dita. “Fungsi dan Kedudukan Penerjemah Tersumpah dalam Pembuatan Akta Notaris.”

Acta Comitas 4, no. 1 (2019): 36. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia” (1945).

Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia, § Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165 (1999).

Undang-Undang No. 74 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 53 Tahun 1908 (Koshoninho). Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 30 Tahun

Tentang Jabatan Notaris, § Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 3 (2014).

Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, § Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 69 (2016).


  Article Metric

Abstract this article has been read : 983 times
PDF file viewed/downloaded : 7 times PDF (Bahasa Indonesia) file viewed/downloaded : 1057 times

DOI: http://dx.doi.org/10.30641/kebijakan.2023.V17.81-96

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Ida Ayu Putu Kurnia Pradnyadewi, I Gusti Agung Mas Rwa Jayantiari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum Indexed by :

                

Complete list


Jurnal Ilmiah Kebijakan Hukum Statistic